22 tahun silam aku menatap dunia yang awalnya kurasa begitu indah. Namun itu hanya sebuah narasi buku atau dongeng sebelum tidur. Hidup itu sangat kejam.. bagai ujung belati bagiku. kenapa? karena, Bukan sebuah belati yang Jahat, tapi Siapa yang memegangnya dan menjadikannya Jahat.
Tangisku tak dapat merubah hidup ku. Keringat ku tak cukup membuat orang tua ku tersenyum. dan langkah ku tak seperti melodi pada lagu cinta.
Hampa dan gelap yang kujalani setelah aku semakin terjerumus dan terjerembab dalam hal yang membuat ku semakin terpuruk tanpa ampun.
Siapa?? Siapa yang akan membuat ku bangkit kembali? Siapa yang dapat kembalikan hidup ku lagi?
tak banyak yang kupinta. Aku hanya ingin kembalikan orang tua ku seperti beliau mengumandangkan adzan di telingaku waktu itu.
terkadang aku merasa tak sanggup berjalan dengan likuan seperti ini. aku tak dapat bersabar atas pandangan orang-orang terhadapku. sepi, sedih dan kekecewaan yang menghiasi album hidupku. Ma,... Engkau pergi saat aku berhasil merebut hati mu dan melukis senyum indah yang tak ku lupa itu. Pa,... engkau menghantam perih hatiku saat aku belajar berdiri dari kondisi yang menyakitkan kita. Kak,.. engkau menjadi lupa dengan saudaramu disaat aku menoleh ke arah matamu yang jua kosong.
kelakuan ku mungkin hanya masalah bagi kalian.tapi jika nanti aku mati...
maka kalian akan paham.. bahwa kelakuan ku semata hanya menunjukkan rasa kecewa ku yang terbungkam. aku bukan orang jahat. tapi aku hanya orang yang mendadak asing di mata kalian.bukan aku yang menjadikan jauh... tapi keadaan kita yang menjadikan kita belenggu,.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar