Total Tayangan Halaman

Selasa, 08 November 2011

02 April 1989

jam 12 siang. suara ku bergema untuk pertama kalinya di dunia…
detik itu pertama kalinya aku bisa bersentuhan secara langsung dengan malaikat yang akan menjagaku… IBU.
jemariku meraba udara di sekelilingku.
aku masih tak mampu untuk menatap dunia hingga waktunya…
dalam kedamaian ku rasakan malaikat penjagaku begitu anggun dan tulus menyentuh dan merawat ku…
kini waktunya aku mulai mengintip tentang kehidupan. ku lihat lelaki itu tersenyum dan menggendong ku tinggi. seakan aku bisa menyentuh langit.. AYAH.. dia mendampingi malaikat penjaga ku untuk merawat ku…
13 tahun aku mengukir semua memory yang indah dengan Beliau. namun Tuhan berkehendak lain… Tuhan mengambil malaikat penjagaku di dunia ini. “IBU… pergilah aku tau.. ini sudah keputusanNya dan aku harus merelakan mu. IBU… bawa kenangan yang sudah kita jalani.. bahagialah disana.. tetap tersenyum untukku… kelak kita akan bersama lagi.. aku merindukanmu IBU’
aku masih ingat jelas saat itu.. ayah ku hanya merangkul ku  dengan tangan yang gemetar sambil menatap kosong ke depan… seakan-akan Ayah ku sedang bertatapan dengan ibuku…
kini kaki ku sudah harus berlari walau aku belum mahir berjalan… tubuhku harus siap jatuh walau meski belum kokoh tulangku.
dan mataku harus siap tebuka walau terkadang masih redup.
tanganku harus kuat menggenggam walau masih kecil kepalan yang aku punya.
Tuhan,.. bimbing aku sesuai jalan mu.
Ayah… dampingi aku dengan senyummu.
8 tahun berjalan… tapi semua mungkin tidak sesuai harapanku… atau mungkin ini semua rencanamu Tuhan.
engkau membuat ku berada di posisi yang rentan..
21 tahun aku lewati hidup ku sudah…
dan kini aku mampu berdiri di kedua kakiku. walau terkadang aku masih meraba untuk mencari pegangan.
terima kasih Tuhan. jalan yang engkau beri membuat aku untuk berpikir dan berusaha… bukan membuat ku untuk pasrah dan terpuruk.
terima kasih ayah…
jalan rumit berkelok yang engkau beri membuat ku benar2 menatap hidup ini dengan bijak. dan semoga senyuman mu akan selalu ada sampai aku menemui Pencipta ku kembali.
terima kasih kawan,…
tangan mu yang terkadang susah aku raih bersama, tapi tawa canda kalian selalu berhasil meraih kenangan yang indah dalam hatiku.
dan terima kasih untukmu my Dear…
amarahmu membuat ku belajar untuk sabar, tanganmu membuat aku selalu berhati2… dan kehadiranmu yang membuat aku masih tersenyum melewati jurang jurang yang ada di depan ku.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar